Dari projek digital storytelling yang saya jelaskan di tulisan sebelumnya, saya berpikir sudah waktunya menerapkan isu-isu yang diusulkan ke mata kuliah yang lain di semester ini. Nah, karena waktunya sudah mendekati Hari Kartini, Pak Ali Mustofa, Koorprodi Sastra Inggris Unesa, mengajak semua dosen dan mahasiswa mengangkat isu gender di kelas masing-masing. Menjelang akhir pekan, Pak Ali mengedarkan poster ke semua angkatan dan mengajak mahasiswa untuk mengenakan baju kebaya dan tradisional pada hari Senin, 22 April 2024.

Kami para dosen mulai mencari topik dan kegiatan apa yang bisa dilakukan di kelas sesuai dengan mata kuliah masing-masing. Semua dosen juga sudah memiliki file buku Letters of a Javanese Princess untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran.


Saya sendiri ada kelas Research Methods in Literature (RMLit) dengan beberapa teman di tim, yakni Bu Ephril, Bu Tyas, dan Bu Lili (saat ini sedang cuti melahirkan).  Sehari sebelum perkuliahan, kami memberi tugas kepada mahasiswa untuk membaca minimal 3 surat Kartini dari buku di atas. Terserah mereka mau milih surat yang mana. Ada sekitar 85 mahasiswa yang ikut mata kuliah di atas. Mata kuliah ini diambil oleh mahasiswa yang memilih minat Sastra. Kebetulan kami baru selesai membahas tahap pengumpulan data dengan menggunakan pendekatan reader response criticism. Kami manfaatkan topik ini dengan mengedarkan kuesioner untuk menggali response mahasiswa setelah membaca surat-surat Kartini. Silakan intip pertanyaan yang kami berikan di kuesioner.

Hari yang ditunggupun tiba. Perkuliahan di hari Senin terasa beda. Sebagian besar mahasiswi mengenakan kebaya, dan mahasiswa mengenakan batik. Para dosen perempuan juga tidak ketinggalan dengan kebayanya. Bahkan Pak Ali Mustofa pakai kostum beskap lengkap dengan blangkon. Kebaya encim yang belum pernah keluar dari lemari akhirnya sukses saya padukan dengan rok panjang berwarna pink dan jilbab berwarna senada.

Foto bersama sesi di luar janjian
Sesuai janjian, akhirnya foto bersama di jam rehat siang.

Di kelas RMLit, kami mengajak mahasiswa mencermati beberapa artikel ilmiah yang pernah ditulis dengan menggunakan surat-surat Kartini sebagai data. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan beragamnya topik dan pendekatan yang digunakan, dan tidak hanya melulu tentang emansipasi wanita. Setelah itu, mahasiswa bekerja berkelompok dan mendiskusikan response yang mereka tulis sebelumnya di kuesioner. Dari response yang mereka tulis sebelumnya nampak bahwa sebagian besar memang belum pernah membaca surat-surat Kartini sebelumnya. Tugas membaca yang baru saja kami berikan cukup berhasil membuka wawasan dan memberikan pandangan baru tentang Kartini dan isu-isu gender.

Tiap kelompok kemudian berperan sebagai tim peneliti dengan menerapkan pendekatan reader response dan belajar mengidentifikasi tema-tema yang muncul dari response pembaca (=mereka sendiri). Dari emergent themes yang teridentifikasi, tiap kelompok memilih satu tema untuk dicoba dianalisis dengan disertai buktinya. Saya latihkan sebentar struktur paragraf PEARL untuk menganalisis:
POINT (untuk topik)
EVIDENCE (bukti dari kutipan data)
ANALYSIS (analisis data di atas)
REPEAT (bila ada tambahan bukti dan dianalisis juga)
LINK (kaitan dengan teori atau penelitian sebelumnya)

Latihan meneliti dan menulis memang butuh proses yang panjang dan kesabaran mendampingi (termasuk memberikan koreksi dan masukan). Saya yakin teman-teman dosen yang mengajar mata kuliah lain di hari Senin kemarin juga melaksanakan kegiatan berbasis isu gender yang tidak kalah seru. Kami berhadap kegiatan kelas dengan materi yang relevan dan kontekstual seperti surat-surat Kartini dapat memberikan warna dan makna baru terhadap peringatan hari Kartini. Semoga moment yang kami abadikan lewat foto-foto cantik dapat membekas di memori para mahasiswa. Dengan demikian, bila suatu saat mereka ditanya bagaimana mereka merayakan hari Kartini, jawabannya tidak hanya terbatas pada dandan cantik di hari istimewa, tapi juga cara pandang lebih kritis oleh dan tentang perempuan di kancah dunia.

Kelas RMLit C
Kelas RMLit A
Kelas RMLit B

Oh ya, hampir lupa. Keseruan perayaan Hari Kartini a la Prodi Sastra Inggris ternyata mendapatkan perhatian dari Humas Unesa. Kami di prodi baru tahu sehari setelahnya. Seneng juga mengetahui bahwa upaya kami bisa menjadi bagian dari diskursus publik discourse. Ini dia hasil liputannya:
https://www.unesa.ac.id/kala-kebaya-puisi-surat-dan-spirit-kartini-warnai-perkuliahan-prodi-s-1-sastra-inggris

Yogyakarta, 23 April 2024